Sudah menjadi ketetapan Allah atas hamba-Nya
bahwa ia akan menghadapi banyak fitnah dan godaan, baik syubhat maupun syahwat,
sebagaimana yang dapat disaksikan di tengah-tengah kita sekarang ini. Dari segi
syubhat, banyak sekali pemikiran menyimpang yang diteriakkan oleh
kelompok-kelompok tertentu. Betapa banyak amalan-amalan baru dalam agama yang
dianggap sebagai ibadah, dan yang tidak kalah menyedihkan adalah fitnah syahwat
yang telah tersebar luas. Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam dengan
kasih sayang beliau kepada umatnya telah mengingatkan akan datangnya fitnah
tersebut supaya kita berhati-hati dan terus waspada dalam menghadapinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ
يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ
كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا
“Bersegerala kalian dalam beramal, sebelum
datang fitnah (godaan) yang kedatangannya seperti potongan malam yang gelap
gulita, bahkan karena begitu besarnya fitnah pada saat itu, seseorang yang pada
pagi hari dalam keadaan beriman, namun di sore hari ia berubah menjadi kafir,
dan seseorang yang kafir di pagi harinya namun pada sore hari, dia berubah
menjadi seorang yang beriman. Ia menjual agamanya dengan perhiasan dunia.” (HR.
Muslim, Tirmidzi, Ahmad)
Fitrah Manusia Mencintai Keindahan
Di antara fitnah syahwat adalah godaan
wanita. Adalah tabiat manusia mencintai keindahan dan keelokan (di antaranya
adalah wanita). Allah ta’ala pun telah mengabarkan kepada kita tentang
hal tersebut.
Allah ta’ala berfirman:
ﱭ p q r s t u v w x y z { | } ~
ﮰ ¢ £
¤ ¥¦ § ¨ © ﯚ « ﱬ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang
baik (surga)”. (QS. Ali Imran: 14)
Karena mengetahui tabiat ini, setan pun
memanfaatkan pintu kecintaan terhadap wanita untuk menggelincirkan manusia
khususnya kaum lelaki, sebagaimana janji permusuhannya terhadap manusia yang telah
ia ikrarkan, bahwa ia tidak akan tinggal diam dalam menyesatkan manusia dari
jalan yang lurus. Ia menghembuskan bisikan-bisikannya kepada kaum wanita agar
mereka menampakkan perhiasan dan keelokannya kepada khalayak umum, sehingga
terjadilah fitnah dan godaan sebagaimana yang telah menyebar pada zaman ini.
Fitnah yang hampir tidak dapat dihindari
oleh seorang hamba terutama pada saat ini, fitnah yang hampir tidak ada satu
tempat pun untuk dapat lepas darinya. Fitnah tersebut telah menyebar di
jalanan, pasar, begitu pula di berbagai media cetak dan elektronik, di dunia
nyata maupun dunia maya. Betapa banyak keindahan, kecantikan dan keelokan
wanita dipajang di berbagai tempat, bahkan telah menjadi bumbu untuk melariskan
barang dagangan. Hampir tidak ada satu barang pun yang ditawarkan baik di media
cetak maupun elektronik kecuali mengeksploitasi kecantikan dan keelokan wanita.
Peringatan akan Kedatangannya
Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa
sallam telah memperingatkan umatnya dari kedatangan fitnah wanita tersebut.
Dari Abu Sa’id al Khudri radhiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwasanya Nabi shallallahu
’alaihi wa sallam bersabda:
مَا
تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً، أَضَرُّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Tidaklah
aku tinggalkan setelahku nanti sebuah ujian yang lebih berbahaya bagi kaum
laki-laki melebihi godaan wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Fitnah wanita merupakan fitnah yang pertama
kali terjadi di tengah-tengah Bani Israil. Nabi shallallahu ’alaihi wa
sallam menjelaskan:
إِنَّ
الدُّنْيَا حُلْوَةٌ وَخَضِرَةٌ، وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ
كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلُ
فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ
“Sungguh dunia itu manis dan elok, dan Allah
menjadikan kalian khalifah di atasnya kemudian Dia mengawasi apa yang kalian
lakukan, berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan berhati-hati pulalah kalian
dari wanita, karena ujian yang pertama kali menimpa Bani Israil adalah wanita.”
(HR. Muslim)
Jalan Keluar dari Fitnah
Di antara jalan
keluar dari fitnah wanita adalah:
1) Bertakwa Kepada Allah ta’ala
Setelah mengetahui kabar yang disampaikan
Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa kedatangan fitnah
wanita adalah suatu kepastian, maka wajib bagi seorang hamba untuk membekali
dirinya dalam menghadapi fitnah tersebut dengan cara bertakwa kepada Allah.
Hakikat takwa adalah sebagaimana yang diungkapkan oleh para ulama: “Engkau
berbuat ketaatan kepada Allah, di atas cahaya ilmu dari-Nya, karena mengharap
pahala-Nya, dan engkau meninggalkan kemaksiatan, di atas cahaya ilmu dari-Nya,
karena takut akan azab-Nya”.
Sehingga ketika datang godaan wanita kepada
kita maka hendaknya kita mengingat bahwasanya di balik kemaksiatan itu ada
ancaman dari Allah bagi pelakunya, dan ada ganjaran yang Allah sediakan bagi
yang meninggalkannya.
Takwa merupakan pondasi setiap kebaikan dan
keutamaan. Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjamin kepada hamba yang
mampu bertakwa dan bersabar dari fitnah wanita bahwasanya pada hari kiamat
kelak dia akan mendapat naungan dari Allah ta’ala.
Bertakwa dan bersabar dari fitnah wanita dan
mengedepankan keridhaan Allah daripada hawa nafsu termasuk sebaik-baik amalan
yang dapat mendekatkan hamba kepada Rabb-nya. Allah berfirman: “Dan adapun
orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhan-nya dan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).”
(QS. an-Nazi’at: 40-41)
2) Segera Menikah
Menikah merupakan solusi ampuh agar
terhindar dari fitnah wanita. Menikah juga merupakan jalan bagi seseorang dalam
menunjukkan kesungguhan dan kebenarannya dalam mengungkapkan rasa cintanya.
Nabi shallallahu’alihi wa sallam bersabda:
لَمْ
يُرَ لِلْمُتَحَابَّينِ مِثْلُ النِّكَاحِ
“Tidak dijumpai dua orang yang mencintai
dengan cinta yang hakiki, kecuali setelah ada ikatan tali pernikahan.” (HR.
Ibnu Majah, Al-Hakim, Baihaqi)
Beliau juga bersabda: “Wahai sekalian
pemuda, siapa saja dari kalian yang telah mampu untuk menikah maka hendaklah ia
menyegerakannya, karena dengan tali pernikahan, lebih dapat menundukkan
pandangan dan menjaga kehormatan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
3) Menjaga Diri dengan Berpuasa
Bagi pemuda yang belum mampu untuk menikah,
sebagaimana lanjutan hadis di atas, hendaknya ia berpuasa. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam melanjutkan: “Dan bagi yang belum mampu hendaklah ia
berpuasa, karena puasa merupakan penekan hawa nafsu.” (HR. al-Bukhari dan
Muslim)
Maka wajib baginya untuk bertakwa dan
bersabar di antaranya dengan membiasakan diri untuk berpuasa. Karena dengan
puasa, nafsu seorang hamba dapat ditekan, sehingga hal tersebut akan
membentengi dirinya dari terjatuh ke dalam kemaksiatan yang disebabkan oleh
godaan wanita.
4) Menjaga Pandangan
Di antara sebab-sebab lain yang ampuh agar
dapat terhindar dari fitnah wanita adalah menjaga pandangan dan kemaluan. Allah
berfirman: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
mereka perbuat”. (QS. An-Nur: 30)
Sebuah Janji Kebahagiaan
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam telah
menjamin surga bagi hamba yang dapat menjaga kemaluannya, beliau mengatakan:
مَنْ
يَضْمَنُ لِي مَا بَينَ لِحْيَيْهِ وَبَيْنَ رِجْلَيْهِ، أَضْمَنُ لَهُ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa menjamin bagiku, dia mampu
menjaga lisan dan kemaluannya, niscaya aku jamin baginya surga.” (HR.
Bukhari)
Semoga Allah memberi taufik kepada kita agar
dapat bersabar dan dijauhkan dari perbuatan maksiat. Dan semoga kita diberi
perlindungan dari segala fitnah yang nampak maupun yang tersembunyi dan juga
mewafatkan kita di atas keimanan dan memasukkan kita ke dalam surga-Nya kelak.
Amin.
| Oleh : Catur Baro Hapsako |
0 komentar:
Posting Komentar