Setelah Allah memutuskan nasib para
hamba-Nya pada hari kiamat, kemudian memasukkan orang-orang yang beriman ke
dalam surga dan orang-orang kafir ke dalam neraka, maka pada saat itulah iblis
terlaknat berdiri dan berbicara di hadapan pengikutnya untuk menambah kesusahan
dan penyesalan kepada mereka yang masuk neraka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
ﱭ \ ] ^ _ ` a b c d e f gh i j k l m n o p q r st u v w xy z { | } ~ ﮰ ¢ £ ¤ ¥
¦ §¨ © ﯚ « ¬
® ¯ ﱬ
“Dan berkatalah iblis tatkala perkara (hisab) telah
diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar,
dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali
tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu,
lalu kamu mematuhi seruanku. Oleh sebab itu, janganlah kamu mencela aku, akan
tetapi celalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan
kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan
perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya
orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.” (QS. Ibrahim: 22)
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah
berkata: “Pada hari kiamat, iblis berdiri berkhutbah di atas mimbar dari api.
Kemudian berkata: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang
benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya.”
Siapakah Iblis?
Iblis adalah makhluk Allah dari golongan jin
yang mengingkari perintah-perintah-Nya. Sebagaimana yang Allah jelaskan dalam
firman-Nya yang artinya: “Ingatlah ketika Kami berkata kepada para malaikat,
“sujudlah kalian kepada Adam!”, maka mereka semua sujud kecuali
iblis. Dia dari golongan jin dan membangkang dari perintah Allah”. (QS.
al-Kahfi: 46)
Karena begitu besar pembangkangan iblis, Allah pun kemudian
mengutuknya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
ﱭ ﯾ ﯿ ﰀ ﰁ ﰂ
ﰃ ﰄ ﱬ
“Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan”. (QS.
Shad: 78)
Beberapa Faedah Penting
Dari khutbah yang disampaikan oleh iblis
dalam surat Ibrahim ayat 22 tersebut dapat diambil beberapa faedah, di
antaranya adalah:
» Wajibnya Beriman kepada Hari Pembalasan
Beriman kepada hari pembalasan merupakan
salah satu bentuk beriman kepada hari akhir yang wajib diyakini oleh seorang
muslim. Pada saat itu akan dihisab dan dibalas sesuai dengan amal perbuatan
yang dilakukannya sewaktu di dunia.
Allah ta’ala berfirman:
ﱭ : ;
< = > ? @ A BC D E F G H I J KL M N O P ﱬ
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka
tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya
seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami
sebagai Pembuat perhitungan.” (QS. al-Anbiya`: 47)
» Janji Allah Pasti Terjadi
Allah subhanahu wa ta’ala telah
menjanjikan kepada para hamba-Nya yang taat kepada perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya dengan surga. Sungguh pada hari kiamat kelak Allah ta’ala akan
memenuhi janji-Nya (sebagaimana yang iblis sampaikan dalam khutbahnya di atas).
Allah ta’ala berfirman:
ﱭ B C D
E F G H I J K ﱬ
“Sesungguhnya janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan mereka
tidak mengetahui-(nya).” (QS. Yunus: 55)
Adapun iblis, dia telah menjanjikan kepada
para pengikutnya di dunia yaitu dari golongan jin dan manusia yang kafir dan
bermaksiat kepada Allah dengan janji-janjinya. Namun, semua janji yang dia
sampaikan adalah janji semu dan sebuah kepalsuan yang tidak akan pernah
terjadi.
» Iblis berlepas diri dari seluruh pengikutnya pada hari kiamat
Menurut Ibnu Katsir rahimahullah
maksud perkataan iblis, “melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu
mematuhi seruanku,” adalah bahwasanya telah datang kepada kalian para Rasul
dan bukti-bukti kebenaran yang nyata, akan tetapi kalian mengingkarinya dan
mengikutiku (iblis). Oleh karena itu janganlah kalian mencelaku pada hari ini,
namun celalah diri kalian sendiri atas dosa yang kalian perbuat karena kalian
menyelisihi kebenaran dan mengikuti seruanku yang batil. (Tafsir Ibnu Katsir)
» Menjauhi kesyirikan adalah kunci utama keselamatan
Iblis berkata pada khutbahnya di atas: ”Sesungguhnya
aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak
dahulu.”
Menurut Ibnu Jarir rahimahullah, maksud
dari perkataan iblis ini adalah: “Sesungguhnya aku mengingkari bahwa diriku
adalah sekutu Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung.” hal ini seperti dalam
firman-Nya:
ﱭ ½ ¾ ﯭ ﯮ ﯯ ﯰ ﯱ ﯲ ﯳ ﯴ ﯵ ﯶ ﯷ
ﯸ ﯹ ﯺ ﯻ ﯼ ﯽ ! " #
$ % & ' ( ) * ﱬ
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah
sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai
hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? Dan apabila
manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi
musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka”. (QS. al-Ahqaf: 5-6)
» Siksaan yang pedih bagi orang yang berpaling dari kebenaran
Firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya
orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih” menunjukkan akan
kasih sayang Allah kepada para hamba-Nya, karena Allah telah memperingatkan
mereka melalui firman-Nya yang menggambarkan akan kondisi iblis dan para
pengikutnya pada hari kiamat. Tujuan dari semua ini tidak lain adalah untuk menyelamatkan
manusia dari azab neraka. Akan tetapi betapa banyak manusia yang lalai dari
peringatan Allah subhanahu wa ta’ala tersebut.
» Kenikmatan abadi bagi orang yang beriman dan beramal saleh
Setelah Allah subhanahu wa ta’ala menjelaskan
azab bagi orang-orang yang zalim, maka pada ayat selanjutnya Allah menjelaskan
balasan pahala bagi orang-orang yang beriman, bahwa mereka akan kekal di
dalam
surga. Mereka akan berada di dalam nikmat surga yang tidak pernah disaksikan
atau didengar sebelumnya di dunia. Dan di sana, mereka tidak akan mendengar
ucapan yang tidak berguna. Allah ta’ala berfirman: “Di dalamnya
(surga) mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula)
perkataan dusta.” (QS. an-Naba’: 30)
Apabila Allah subhanahu wa ta’ala telah
menerangkan bahwa iblis akan mengakui kesalahannya dan menyampaikan
penyesalannya, apakah kita masih saja terus mengikuti iblis dan bala
tentaranya?! Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberi kemudahan kepada kita untuk
senantiasa menjauhi tipu daya semu iblis dan bala tentaranya. Aamiin.
| Oleh : Dagi Mardhan |
0 komentar:
Posting Komentar