UNTUK MENDAPATKAN BULETIN AL-IMAN DALAM BENTUK PDF KLIK TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3

Home » , , » IBLIS PUN MENGAKUI KESALAHANNYA

IBLIS PUN MENGAKUI KESALAHANNYA

Written By Unknown on Senin, 01 April 2013 | 08.56






Setelah Allah memutuskan nasib para hamba-Nya pada hari kiamat, kemudian memasukkan orang-orang yang beriman ke dalam surga dan orang-orang kafir ke dalam neraka, maka pada saat itulah iblis terlaknat berdiri dan berbicara di hadapan pengikutnya untuk menambah kesusahan dan penyesalan kepada mereka yang masuk neraka. Allah subhanahu wa  ta’ala berfirman:

ﱭ \ ] ^ _ ` a b c d e   f gh i j       k l m n o  p q r st u v w xy z { | } ~  ¢  £ ¤ ¥ ¦ §¨ © ﯚ « ¬ ® ¯ ﱬ

“Dan berkatalah iblis tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu, lalu kamu mematuhi seruanku. Oleh sebab itu, janganlah kamu mencela aku, akan tetapi celalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.” (QS. Ibrahim: 22)
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata: “Pada hari kiamat, iblis berdiri berkhutbah di atas mimbar dari api. Kemudian berkata: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya.”

Siapakah Iblis?

Iblis adalah makhluk Allah dari golongan jin yang mengingkari perintah-perintah-Nya. Sebagaimana yang Allah jelaskan dalam firman-Nya yang artinya: “Ingatlah ketika Kami berkata kepada para malaikat, “sujudlah kalian kepada Adam!”, maka mereka semua sujud kecuali iblis. Dia dari golongan jin dan membangkang dari perintah Allah”. (QS. al-Kahfi: 46)
Karena begitu besar pembangkangan iblis, Allah pun kemudian mengutuknya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
ﱭ ﯾ ﯿ ﰀ ﰁ ﰂ    ﰃ ﰄ ﱬ
“Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan”. (QS. Shad: 78)

Beberapa Faedah Penting

Dari khutbah yang disampaikan oleh iblis dalam surat Ibrahim ayat 22 tersebut dapat diambil beberapa faedah, di antaranya adalah:

» Wajibnya Beriman kepada Hari Pembalasan

Beriman kepada hari pembalasan merupakan salah satu bentuk beriman kepada hari akhir yang wajib diyakini oleh seorang muslim. Pada saat itu akan dihisab dan dibalas sesuai dengan amal perbuatan yang dilakukannya sewaktu di dunia.
Allah ta’ala berfirman:

ﱭ : ;    < =    > ? @ A BC D E F G H I J KL M N O P ﱬ
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.” (QS. al-Anbiya`: 47)

» Janji Allah Pasti Terjadi

Allah subhanahu wa ta’ala telah menjanjikan kepada para hamba-Nya yang taat kepada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dengan surga. Sungguh pada hari kiamat kelak Allah ta’ala akan memenuhi janji-Nya (sebagaimana yang iblis sampaikan dalam khutbahnya di atas). Allah ta’ala berfirman:


ﱭ  B  C    D E F G H I  J K ﱬ
“Sesungguhnya janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui-(nya).” (QS. Yunus: 55)
Adapun iblis, dia telah menjanjikan kepada para pengikutnya di dunia yaitu dari golongan jin dan manusia yang kafir dan bermaksiat kepada Allah dengan janji-janjinya. Namun, semua janji yang dia sampaikan adalah janji semu dan sebuah kepalsuan yang tidak akan pernah terjadi.

» Iblis berlepas diri dari seluruh pengikutnya pada hari kiamat

Menurut Ibnu Katsir rahimahullah maksud perkataan iblis, “melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku,” adalah bahwasanya telah datang kepada kalian para Rasul dan bukti-bukti kebenaran yang nyata, akan tetapi kalian mengingkarinya dan mengikutiku (iblis). Oleh karena itu janganlah kalian mencelaku pada hari ini, namun celalah diri kalian sendiri atas dosa yang kalian perbuat karena kalian menyelisihi kebenaran dan mengikuti seruanku yang batil. (Tafsir Ibnu Katsir)

» Menjauhi kesyirikan adalah kunci utama keselamatan

Iblis berkata pada khutbahnya di atas: ”Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.”
Menurut Ibnu Jarir rahimahullah, maksud dari perkataan iblis ini adalah: “Sesungguhnya aku mengingkari bahwa diriku adalah sekutu Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung.” hal ini seperti dalam firman-Nya:

ﱭ ½ ¾ ﯭ ﯮ ﯯ ﯰ ﯱ ﯲ ﯳ  ﯴ ﯵ ﯶ ﯷ  ﯸ ﯹ ﯺ ﯻ ﯼ ﯽ ! " #    $        % & ' ( )          * ﱬ
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka”. (QS. al-Ahqaf: 5-6)

» Siksaan yang pedih bagi orang yang berpaling dari kebenaran

Firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih” menunjukkan akan kasih sayang Allah kepada para hamba-Nya, karena Allah telah memperingatkan mereka melalui firman-Nya yang menggambarkan akan kondisi iblis dan para pengikutnya pada hari kiamat. Tujuan dari semua ini tidak lain adalah untuk menyelamatkan manusia dari azab neraka. Akan tetapi betapa banyak manusia yang lalai dari peringatan Allah subhanahu wa ta’ala tersebut.

» Kenikmatan abadi bagi orang yang beriman dan beramal saleh

Setelah Allah subhanahu wa ta’ala menjelaskan azab bagi orang-orang yang zalim, maka pada ayat selanjutnya Allah menjelaskan balasan pahala bagi orang-orang yang beriman, bahwa mereka akan kekal di 
dalam surga. Mereka akan berada di dalam nikmat surga yang tidak pernah disaksikan atau didengar sebelumnya di dunia. Dan di sana, mereka tidak akan mendengar ucapan yang tidak berguna. Allah ta’ala berfirman: “Di dalamnya (surga) mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta.” (QS. an-Naba’: 30)

Apabila Allah subhanahu wa ta’ala telah menerangkan bahwa iblis akan mengakui kesalahannya dan menyampaikan penyesalannya, apakah kita masih saja terus mengikuti iblis dan bala tentaranya?! Semoga Allah subhanahu wa ta’ala  memberi kemudahan kepada kita untuk senantiasa menjauhi tipu daya semu iblis dan bala tentaranya. Aamiin.
| Oleh :  Dagi Mardhan |


0 komentar:

Buletin Terbaru

Radom Post

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS