Kondisi manusia
di dunia berada di antara dua pilihan: kalau tidak dalam keadaan berdzikir
pasti dalam kondisi lalai dan sibuk dengan urusan dunia. Orang yang selalu
berdzikir kepada Allah dan tidak pernah luput darinya, sungguh ia telah
mengabaikan dunia yang fana ini, dan itulah muslim yang hakiki. Allah ta’ala
berfirman:
ﭽ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﭝﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭼ النور: ٣٧
Laki-laki yang
tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula oleh jual beli dari mengingat
Allah, mendirikan sholat, dan dari membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu
hari, yang di hari itu hati dan penglihatan menjadi goncang. (QS.
an-Nur: 37)
Sedangkan orang yang sibuk dengan urusan dunia
dan lalai dari mengingat Allah, ia akan termasuk dari golongan-golongan
berikut:
1.
Termasuk Golongan Syaitan.
Allah
ta’ala berfirman:
Syaitan telah menguasai
mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan
syaitan. Ketahuilah, sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi.(QS. al-Mujadilah: 11)
2.
Mereka akan Merugi di Dunia dan Akhirat.
Firman
Allah:
Hai orang-orang
beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat
Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang
merugi. ( QS. al-Munafiqun: 9)
3.
Hidupnya akan Sempit dan di Hari Kiamat Bangkit dalam
Keadaan Buta.
Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman:
Dan barangsiapa
yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit,
dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. (QS.
Thoha: 124)
4.
Akan
Disiksa di Dalam Neraka.
Allah
ta’ala berfirman:
Untuk Kami beri
cobaan kepada mereka padanya. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan
Tuhan-nya, niscaya akan dimasukkan ke dalam adzab yang amat berat. (QS.
al-Jin: 17)
5.
Mereka
Berpindah dari Satu Kesesatan kepada Kesesatan yang lain.
Allah ta’ala
berfirman:
Maka kecelakaan
yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah.
Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (QS. az-Zumar:
22)
Berdzikir
merupakan seagung-agung ibadah. Manfaatnya tidak mampu diungkapkan oleh lisan
dan tidak bisa terbilang oleh perhitungan manusia. Kedudukannya sangat agung,
pahalanya sangat banyak, dan melakukanya sangat ringan dan mudah.
Ibnul Qoyim v menyebutkan
keutamaan berdzikir hingga sampai enam puluh (60) keutamaan, sebagaimana
dikutip oleh pensyarah kitab Hisnul Muslim Majdi Bin Abdul Wahab
al-Ahmad. Silahkan lihat Muqoddimah Syarah Hisnul Muslim, hal. 9. Dan
cukuplah bagi kita bahwa berdzikir dapat membuat hati kita tenang dan tenteram.
Allah azza wa jalla berfirman:
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.(QS. ar-Ra’du:
28)
Nabi n bersabda:
مَثَلُ الَّذِيْ يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِيْ لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ.
Perumpamaan
orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir bagaikan orang
hidup dan mati” (HR. Bukhori, no. 6407)
Ibnu Taimiyah v berkata: “ Dzikir bagi hati bagaikan air bagi ikan,
lantas bagaimana nasib ikan apabila tidak ada air”. (Syarh Hisnul Muslim,
hal. 9)
Tidaklah Allah ta’ala
mewajibkan sesuatu kecuali ada batasannya, seperti sholat wajib lima waktu.
Namun berbeda dengan dzikir, Allah tidak memberikan batasan dan jumlahnya,
kecuali dzikir-dzikir yang dikhususkan, seperti setelah sholat fardhu.
Oleh karena itu tidak ada alasan bagi seseorang untuk meninggalkanya. Allah ta’ala
berfirman:
Maka ingatlah
Allah di waktu berdiri, duduk dan berbaring. (QS. an-Nisa:
103)
Yakni ingatlah Allah di waktu
malam dan siang hari, di laut maupun di darat, ketika safar atau mukim di
rumah, dalam kondisi miskin atau kaya, ketika sehat atau sakit, ketika
sendirian dan di keramaian serta dalam semua kondisi.
KONDISI HATI
MANUSIA YANG TIDAK BERDZIKIR
Manusia yang tidak pernah
berdzikir kepada Allah, hatinya akan berkarat bak besi. Sedangkan cara menghilangkanya
ialah dengan berdzikir. Setelah bersih, hati itu bagaikan cermin yang bening
mengkilap. Namun jika dzikir ditinggalkan, hati akan berkarat lagi dan begitu
seterusnya. (Muqoddimah Syarah Hisnul Muslim, hal. 10)
ARTI BANYAK
BERDZIKIR
Allah ta’ala
berfirman:
Laki-laki dan
perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk
mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al-Ahzab:
35)
Mujahid v berkata: “ Tidak disebut laki-laki dan perempuan yang
banyak menyebut (nama) Allah, sebelum ia berdzikir ketika berdiri, duduk, dan
berbaring.” (al-Adzkar, an-Nawawi, hal.10)
Sedangkan Abu
Amr bin Sholah, ketika ditanya tentang batasan orang yang banyak berdzikir,
beliau mengatakan:” Apabila konsisten membaca dzikir-dzikir ma’tsur (ada
riwayatnya) yang shohih, baik pagi dan sore, di setiap waktu dan kondisi yang
berbeda-beda, baik siang maupun malam, yang berdasarkan kitab amalan siang dan
malam, maka yang demikianlah yang disebut orang yang banyak berdzikir”. (al-Adzkar,
an-Nawawi, hal.10)
CARA BERDZIKIR
DAN TINGKATANYA
Berdzikir itu
memiliki tiga tingkatan:
1.
Berdzikir
dengan hati dan lisan, inilah tingkatan yang paling utama.
2.
Berdzikir
dengan hati saja, ini merupakan tingkatan kedua.
3.
Berdzikir
dengan lisan saja, dan ini tingkatan yang terendah. (al-Jami’ fi al-Du’a, hal.
234)
DZIKIR ADALAH
BENTENG
Dzikir
merupakan benteng penahan diri dari dua hal berikut:
1.
Benteng
dari Musuh di Medan Pertempuran.
sebagaimana tertera di dalam surat al-Isro` ayat 45-46, dan firman Allah ta’ala
kepada Musa dan Harun ketika keduanya di utus kepada Fir’aun:
Pergilah kamu
beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai
dalam mengingat-Ku. (QS. Thoha: 42)
2.
Benteng
dari Gangguan syaithan dan Jin.
Kita ketahui
bersama bahwa syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Maka itu, apabila
kita ingin berlindung dari syaitan, hendaklah berdzikirlah kepada Allah. Bila
kita membaca ayat kursi di sore hari, Allah akan senantiasa menjaga kita dari
syaitan, dia tidak bisa mendekat sampai pagi. Demikian pula halnya bila dibaca
pada pagi hari, dia tidak bisa mendekat hingga malam hari.
Nabi n juga mengabarkan bahwa rumah yang dibacakan di dalamnya
surat al-Baqoroh, tidak akan dimasuki oleh syaitan (HR. Muslim). Dan dengan
berdzikir pagi dan petang, Allah akan selalu menjaga kita dari gangguan jin dan
syaitan.
MANFAAT
BERDZIKIR
Manfaat
berdzikir sangat banyak. Cukuplah bagi kita bahwa berdzikir akan menyibukan
kita dari ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba),
berdusta, dan ucapan tidak baik lainnya.
Karena manusia itu pasti
berbicara, barang siapa yang sibuk dengan berdzikir, maka pasti ia berpaling
dari hal-hal yang diharamkan.
DZIKIR IBADAH
YANG MUDAH
Dzikir
merupakan ibadah yang mudah, tetapi kedudukanya begitu agung dan pahalanya
amatlah banyak. Hal ini, sebagaimana sabda Nabi n:
كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِي الْمِيْزَانِ حَبِيْبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ.
Ada dua kalimat
yang ringan di lisan, berat di timbangan, dicintai oleh (Allah) ar-Rohman: SubhanAllahil
A’dzim, SubhanAllah wa Bihamdihi. (HR. Bukhori, no 6406)
WASIAT LUKMAN
UNTUK ANAKNYA
Lukmanul Hakim
pernah berwasiat kepada anaknya:” Wahai ananda, pilihlah majlis olehmu;
seandainya kamu menemukan suatu kaum yang sedang berdzikir kepada Allah (majlis
ilmu), maka duduklah bersama mereka. Sebab apabila kamu berilmu, maka ilmumu
akan bermanfaat. Apabila kamu bodoh, maka mereka akan mengajarimu.
Mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat-Nya, semoga kamu mendapatkan bagiannya.
Seandainya kamu menemukan suatu kaum yang tidak berdzikir kepada Allah, maka
janganlah duduk bersama mereka. Sebab jika kamu berilmu, maka ilmumu tidak akan
bermanfaat. Jika kamu bodoh, maka mereka akan menambah kebodohanmu.
Mudah-mudahan Allah menimpakan siksa kepada mereka termasuk kamu juga.” (al-Jami’
fi ad-Du’a an-Nafi’, hal. 238) []
(Oleh: Abu
Sa’id as-Sundawy)
0 komentar:
Posting Komentar