Manusia setapak demi setapak menjalani tahap kehidupan-nya dari alam kandungan,
alam dunia, alam kubur dan alam akhirat. Tahap-tahap tersebut harus dijalani sampai akhirnya
kita akan menemui alam akhirat yaitu suatu tempat untuk memperhitungkan amalan-amalan
kita saat di Dunia. Maka tatkala kita mendengar ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi yang
memberitakan tentang keadaan hari Akhir, hendaklah hati kita menjadi takut dan mata kita
menjadi menangis sehingga menjadi dekatlah hati kita kepada Allah.
Sebelum hari akhir itu terjadi maka akan muncul berbagai fitnah di akhir zaman. Rasulullah
shallallahu ’alaihi wasallam telah mengabarkan kepada umatnya tentang fitnah-fitnah akhir
zaman agar mereka selalu berhati-hati dan selalu bertakwa serta berpegang teguh terhadap apa
yang telah dilakukan oleh para pendahulu sebelumnya. Dalam tulisan ini akan dibahas tentang
pengertian fitnah dan fitnah-fitnah yang akan terjadi di akhir zaman.
Pengertian Fitnah
Kata fitnah berarti musibah, cobaan, dan ujian. Kata ini disebutkan secara berulang di
dalam al-Qur’an pada hampir 70 ayat (lihat al-Mu’jam al-Mufahras), dan seluruh maknanya
berkisar pada ketiga makna di atas. Kata fitnah bisa juga bermakna sesuatu yang mengantarkan
kepada adzab Allah, seperti firman-Nya: “Ketahuilah, bahwa mereka telah terjerumus ke dalam
fitnah…” (QS. at-Taubah: 49)
Di sisi lain, kata fitnah bermakna ujian, sebab keduanya bisa digunakan dalam konteks
kesulitan maupun kesenangan yang diterima seseorang. Hanya saja, makna “kesulitan” lebih
sering digunakan. Allah berfirman (yang artinya): “Dan Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)…” (QS. al-Anbiyaa’: 35)
(Mufradat Alfazh al-Qur’an al-Karim karya ar-Raghib al-Ashfahani)
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwasanya pengertian fitnah adalah hal-hal
dan kesulitan-kesulitan yang Allah timpakan kepada hamba-hamba-Nya sebagai ujian dan
cobaan yang mengandung hikmah. Biasanya fitnah terjadi secara umum, namun ada juga fitnah
yang terjadi secara khusus. Pada akhirnya, berkat karunia Allah, fitnah itu diangkat sehingga
meninggalkan dampak yang baik bagi orang-orang yang berbuat kebaikan dan yang beriman,
sebaliknya meninggalkan dampak yang buruk bagi mereka yang berbuat kejahatan dan tidak
beriman. Wallaahu a’lam. (Fitnah Akhir Zaman/al-Fitnah wa Mauqif al-Muslim minhaa”, Dr.
Muhammad al-‘Aqil)
Fitnah-Fitnah Akhir Zaman
Diantara fitnah akhir zaman yang dijelaskan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah:
1). Fitnah dalam agama, yaitu dengan mudahnya manusia berpindah dari agama Islam.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menjelaskan: “Cepat-cepatlah kalian beramal shalih
sebelum datang fitnah, seperti malam yang gelap. Seorang pada pagi harinya dalam keadaan
mukmin, kemudian pada sore harinya menjadi kafir. Pada sore harinya dalam keadaan mukmin,
pada pagi harinya menjadi kafir; dia menjual agamanya dengan benda-benda dunia.” (HR. Muslim)
2). Fitnah kebodohan, kerakusan, dan kekacauan dengan dicabutnya ilmu agama dari hati manusia.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Zaman semakin dekat, ilmu dicabut,
muncul fitnah-fitnah, tersebar kebakhilan-kebakhilan, banyak terjadi al-haraj. Para
sahabat bertanya, ‘Apakah al-haraj itu, ya Rasulullah?” beliau menjawab, ‘Pembunuhan.’”
(Muttafaqun ‘alaih)
Ilmu akan dicabut dari hati manusia dengan cara diwafatkannya para ulama’ ahli ilmu
agama. Maka setelah itu akan terjadilah kebodohan dimana-mana dan akan ada muncul da’i-da’i
yang menyeru ke dalam neraka jahanam.
3). Diangkatnya amanah dari manusia.
Hal ini merupakan tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat. Sebagaimana yang telah
di kabarkan oleh Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam yang ketika itu datang seorang Badui
kepada beliau dan berkata, “Kapankah hari kiamat akan terjadi?” Beliau menjawab dengan
sabdanya: “Apabila telah disia-siakannya amanah, maka tunggulah hari kiamat! Orang tersebut
kembali bertanya, ‘Bagaimana disia-siakannya, wahai Rasulullah?’ beliau menjawab, ‘Apabila
suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tungguhlah hari kiamat.’” (HR.
Bukhari)
Pada kenyataan yang bisa kita amati adalah dengan dicabutnya sifat amanah dari pundak-
pundak para pemimpin. Kepemimpinan merupakan amanah yang sangat besar. Sebagaimana
sabda shallahu ’alaihi wasallam: “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan diminta
pertanggungjawaban terhadap apa yang pimpin.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hal tersebut telah muncul di zaman ini seperti yang bisa kita amati seksama, yaitu
banyaknya para pemimpin yang tidak melaksanakan amanahnya dengan baik. Mereka malah
menyelewengkan amanah itu untuk kepentingan dirinya sendiri dan keluarganya seperti halnya
korupsi yang telah merajalela dimana-mana. Hal itu termasuk bentuk penyelewengan amanah
yang seharusnya disampaikan kepada rakyat.
4). Fitnah harta.
Macam-macam fitnah tersebut merupakan sebagian dari tanda-tanda hari kiamat. Dari
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya di antara tanda hari kiamat ialah; diangkat ilmu (agama), tersebar kejahilan
(terhadap agama), arak diminum (secara leluasa), dan zahirnya zina (secara terang-terangan)”.
(HR. al-Bukhari no. 78 dan Muslim no. 4824)
Fitnah-fitnah tersebut mulai muncul setelah wafatnya Umar bin al-Khattab. Karena beliau
merupakan dinding pembatas antara kaum Muslimin dengan fitnah tersebut, sebagaimana yang
diterangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau berkata kepada ‘Umar: “Sesungguhnya
antara kamu dan fitnah itu terdapat pintu yang akan hancur.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka kita semua harus berhati-hati pada fitnah-fitnah tersebut, karena hal tersebut akan
menghancurkan semua umat. Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala: “Dan takutlah
kepada fitnah yang tidak hanya menimpa orang yang zhalim di antara kalian semata dan
ketahuilah, bahwa Allah memiliki adzab yang sangat pedih.” (QS. al-Anfal: 25)
Oleh: Nasrudin Hadi
0 komentar:
Posting Komentar