UNTUK MENDAPATKAN BULETIN AL-IMAN DALAM BENTUK PDF KLIK TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3

Home » , , , » TUJUH GOLONGAN YANG AKAN DILINDUNGI ALLAH PADA HARI KIAMAT

TUJUH GOLONGAN YANG AKAN DILINDUNGI ALLAH PADA HARI KIAMAT

Written By Unknown on Kamis, 14 Februari 2013 | 07.27


Suatu hari dimana manusia dalam keadaan bingung, lari dari saudaranya sendiri, lari dari bapak, ibu, anak dan istrinya, langit dilipat dan alam semesta dijadikan seperti bulu yang beterbangan, hari tersebut adalah hari kiamat. Hari di mana manusia dari pertama sampai terakhir dibangkitkan dalam keadaan tidak memakai busana, tidak beralas kaki, dan belum dikhitan. Mereka semuanya akan dikumpulkan di tanah luas yang disebut padang mahsyar. Di sinilah manusia menunggu keputusan tentang nasib mereka, akankah ia masuk surga atau justru terjerumus ke dalam panasnya api neraka. Matahari didekatkan hingga jaraknya dengan manusia hanya 1 mil.

Bercucuranlah keringat manusia, ada yang banyak dan ada pula yang sedikit, dan itu semua sesuai amal yang ia kerjakan di dunia, sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim (2864) dari al-Miqdad bin al-Aswad radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
Aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Matahari akan didekatkan pada hari kiamat dengan makhluk hingga jaraknya dengan mereka sejauh satu mil, maka manusia akan berkeringat sesuai dengan kadar amalan mereka, di antara mereka ada yang ditenggelamkan hingga dua mata kakinya, di antara mereka ada sampai kedua lututnya, di antara mereka ada yang ditenggelamkan sampai pinggangnya, dan di antara mereka ada yang sampai ditenggelamkan hingga mulutnya.” Al-Miqdad berkata: “Beliau sambil berisyarat ke mulutnya.”

Namun disaat yang genting seperti ini Allah telah menjanjikan perlindungan kepada 7 golongan, yang mana pada waktu itu tidak ada lindungan kecuali lindungan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Siapakah mereka..?? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita buka dan pelajari kembali sabda Nabi. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan olah Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

سبعة يظلهم الله في ظلّه يوم لا ظل إلا ظله: إمام عادل، وشاب نشأ في عبادة الله، ورجلان تحابا في الله اجتمعا عليه وتفرقا عليه، ورجل ذكر الله خالياً ففاضت عيناه، ورجل قلبه معلق بالمساجد، ورجل تصدق بصدقة فأخفاها حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه، ورجل دعته امرأة ذات منصب وجمال فقال: إني أخاف الله رب العالمين


“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ibadah kepada Allah, seorang yang hatinya selalu terikat pada masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah; berkumpul dan berpisah karena Allah pula, seorang lelaki yang diajak zina oleh wanita yang kaya dan cantik tapi ia menolaknya seraya berkata: Aku takut kepada Allah, seseorang yang bersedekah dan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan tangan kanannya, serta seorang yang berdzikir kepada Allah di kala sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.”  (HR. Bukhari no. 620)

Bagaimanakah sebenarnya seluk beluk ke-7 golongan tersebut, mari kita telusuri satu persatu agar kita bisa mengikuti dan meneladaninya, sehingga kita bisa termasuk ke dalamnya.

1. Pemimpin yang Adil

Pemimpin yang adil adalah pemimpin yang berhukum di tengah-tengah manusia berdasarkan kebenaran bukan semata-mata mengikuti hawa nafsu. Sebagaimana yang Allah gambarkan dalam surat Shad ayat 26, Allah berfirman: “Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.”  (QS. Shad: 26)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda mensifati pemimpin yang adil: “Sesungguhnya orang-orang yang berbuat adil mereka akan ditempatkan di sisi Allah di atas mimbar-mimbar dari cahaya yang berada di sebelah kanan Allah, dan kedua tangan Allah adalah kanan, yaitu mereka yang berbuat adil di dalam hukumnya, keluarganya, dan orang-orang yang ada di bawah naungannya”.  (HR. Muslim no. 1827)

2. Para Pemuda yang Tumbuh Berkembang dalam Beribadah kepada Allah

Di zaman yang mana para pemuda lalai dan tenggelam dalam fitnah dunia, namun ia tetap istiqamah berpegang terhadap agamanya, tekun dan taat beribadah menghamba kepada Rabb- nya. Pantaslah kalau ia mendapatkan janji Allah yang sangat agung, dikarenakan susahnya menerapkan dan mengamalkan hal tersebut apalagi di zaman yang pergaulan kian hari kian runyam dan ditambah lagi dengan gejolak darah muda yang gampang tersulut oleh dahsyatnya seruan- seruan syahwat.

Pada hari kiamat kelak manusia tak akan luput dari pertanyaan dan pertanggungjawaban tentang masa mudanya untuk apa ia habiskan, oleh karenanya mari kita mengamalkan apa yang diwasiatkan olah suri tauladan kita Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya:

“Manfaatkan 5 perkara sebelum datang 5 perkara: mudamu sebelum datang tuamu, sehatmu sebelum datang sakitmu, waktu luangmu sebelum datang sibukmu, kayamu sebelum datang miskinmu, dan hidupmu sebelum datang matimu.”  (HR. al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak)

3. Seorang yang Hatinya Selalu Rindu Akan Masjid

Orang yang beriman dengan iman yang sejati selalu merindukan masjid sebagaimana rindunya ikan terhadap air. Kerinduan yang dipacu oleh keimanan kepada Allah, karenanya kalian akan melihat orang-orang yang menghadiri masjid-masjid Allah hati mereka tidak akan merasa sejuk, tenang dan tentram setelah keluar dari masjid sampai ia bisa kembali ke masjid lagi untuk bermunajat dan menyampaikan keluh kesah kepada Allah. Inilah hakekat orang-orang yang memakmurkan masjid Allah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”  (QS. at-Taubah: 18)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda mengenai ganjaran bagi orang yang hatinya tergantung kepada masjid: “Barangsiapa pergi ke masjid di waktu pagi atau sore niscaya Allah menyediakan baginya tempat di surga tiap kali ia pergi ke masjid di waktu pagi maupun sore hari.  (HR. Bukhari, no. 662 dan Muslim, no. 669)

4. Dua Insan yang Saling Mencintai Karena Allah, Bertemu dan Berpisah Karena-Nya

Dalam sebuah hadits dari sahabat Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan menahan (tidak memberi) karena Allah. Sungguh ia telah menyempurnakan keimanan.”  (Sunan Abu Dawud, no.4681)
Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman hingga kalian saling menyayangi. Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling menyayangi? Sebarkanlah salam sebanyak-banyaknya di antara kalian.” (HR. Muslim)
Inilah di antara sebab seorang mendapatkan manis dan lezatnya iman, karena dua orang ini tidaklah berkumpul karena hubungan kekerabatan, saudara kandung dan kemaslahatan dunia, akan tetapi yang mengumpulkan mereka adalah cinta karena Allah sampai ajal memisahkan mereka berdua.

5. Seorang Lelaki yang diajak Berzina Oleh Wanita yang Kaya dan Cantik, tapi Ia Menolaknya, Seraya Berkata “Aku Takut Kepada Allah”


Cukuplah kisah Nabi Yusuf menjadi contoh bagi kita semua, tatkala beliau digoda dan diajak berzina oleh wanita yang amat cantik dan kaya istri seorang raja, namun Nabi Yusuf menolak untuk
melakukannya karena ia takut kepada Allah. Sebagaimana dikisahkan dan diabadikan kisahnya dalam al-Qur’an surat Yusuf ayat: 23. Allah berfirman:
“Dan wanita yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: “Marilah ke sini.” Yusuf berkata: “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang-orang yang zhalim tiada akan beruntung.”  (QS. Yusuf: 23)

6. Seseorang yang Bersedekah dengan Menyembunyikannya Hingga Tangan Kirinya Tidak Mengetahui Apa yang diinfaqkan oleh Tangan Kanan

Alangkah banyaknya orang yang bersedekah dan alangkah besarnya pahala bagi mereka di sisi Allah, namun tidaklah mudah untuk mendapatkan keistimewaan berupa lindungan Allah di hari kiamat; karena untuk mendapatkan itu dibutuhkan keikhlasan yang kuat sampai-sampai diibaratkan ketika ia bersedekah tangan kirinya tidak mengetahuinya. Allah telah memuji orang-orang yang bersedekah terutama mereka yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi. Allah ta’ala menegaskan: “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”  (QS. al-Baqarah: 271)

Untuk menguatkan agar tambah menyakinkan, kita simak bersama sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berikut: “Sedekah dengan sembunyi-sembunyi memadamkan kemurkaan Allah”. (HR. Thabrani dan dishahihkan Syaikh al-Albani. Lihat: Shahih al-Jami’ no. 3759)

7. Seorang yang Berdzikir Kepada Allah Dikala Sendiri Hingga Kedua Matanya Basah Karena Menangis

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang banyak menangis karena takut kepada Allah. Demikian pula orang-orang shalih dahulu maupun sekarang. Allah dan Rasul-Nya menyanjung orang-orang yang sering menangis karena Allah, bahkan menyiapkan bagi mereka balasan yang tiada tara, yaitu terbebas dari api neraka. Allah ta’ala berfirman:
“Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (al-Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran al-Qur’an dan kenabian Muhammad).”  (QS. al-Maidah: 83)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dua mata yang tidak akan disentuh api neraka untuk selama-lamanya: mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang bermalam dalam rangka berjaga di jalan Allah.”  (HR. Tirmidzi)

Setelah kita mengetahui janji dan ganjaran Allah yang akan diberikan kepada hamba-Nya yang senantiasa beribadah hanya kepada-Nya, mudah-mudahan itu semua bisa menambahkan semangat kita untuk meningkatkan amal shalih kita terutama 7 amalan di atas, sehingga Allah menjadikan dan memasukkan kita semua termasuk golongan yang mendapatkan naungan-Nya di hari kiamat kelak, hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya.
Oleh: Arif Nurrohim

0 komentar:

Buletin Terbaru

Radom Post

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS