UNTUK MENDAPATKAN BULETIN AL-IMAN DALAM BENTUK PDF KLIK TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3

Home » , , , » MENGENAL TRADISI JAHILIYAH

MENGENAL TRADISI JAHILIYAH

Written By Unknown on Kamis, 14 Februari 2013 | 08.26




Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah sallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:

أَبْغَضُ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ ثَلاَثَةٌ مُلْحِدٌ فِى الْحَرَمِ ، وَمُبْتَغٍ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ ، وَمُطَّلِبُ دَمِ امْرِئٍ بِغَيْرِ حَقٍّ لِيُهَرِيقَ دَمَهُ



"Tiga orang yang paling dibenci Allah; Pelaku penyimpangan (mulhid) di tanah haram, pengikut tradisi jahiliyah dalam Islam, penuntut balas darah seorang muslim tanpa haq untuk menumpahkan darahnya." (HR. Bukhari no. 6882)

Dalam cuplikan hadits di atas kita tahu bahwasanya ada tiga perkara yang paling dibenci oleh Allah ta'ala, diantaranya adalah orang yang mengikuti tradisi atau kebiasaan jahiliyah. Dalam kesempatan kali ini, Insya Allah kita akan mencoba untuk mengetahui tradisi jahiliyah yang dibenci oleh Allah ta'ala.

Mengapa kita perlu mengetahui tradisi jahiliyah yang umumnya merupakan keburukan dan dibenci oleh Allah ta'ala? Hal ini tentunya kita lakukan bukan tanpa dasar dan tanpa maksud, sebagaimana yang dilakukan oleh Hudzaifah bin al-Yaman radhiallahu ‘anhu beliau pernah bertanya kepada Rasulullah salallahu ‘alai wasallam tentang kejelekkan padahal para sahabat berlomba-lomba untuk bertannya tentang kebaikan yang kemudian untuk diamalkan, beliau mengatakan alasannya seraya berkata: “Dahulu manusia bertanya tentang kebaikan sedangkan aku bertanya tentang kejelekkan karena aku takut kejelekkan tersebut akan menimpaku”.

Demikian pula yang menunjukkan betapa pentingnya pembahasan ini adalah berdasarkan perkataan Umar bin al-Khaththab radhiallahu ‘anhu, beliau pernah mengatakan: “Hampir-hampir pintalan agama Islam ini akan lepas satu persatu apabila tumbuh pada umat ini orang yang tidak mengetahui perkara-perkara jahiliyah”. Karena apabila seseorang tidak mengetahui perkara-perkara jahiliyah dia rentan sekali untuk jatuh dan mengamalkan perkara jahiliyah yang dapat mendatangkan murka Allah ta'ala. Na'uuzdubillah min dzalik.

Setidaknya inilah alasan yang mendasari kita mengapa harus mengetahui perkara yang tercela, dalam hal ini adalah tradisi jahiliyah, bukan untuk kita amalkan akan tetapi untuk kita hindari dan jauhi, supaya kita tidak terjerumus dan melakukannya sehingga tanpa sadar kita telah menodai agama Islam dengan melepas pintalan tersebut sebagaimana perkataan Amirul Mu’minin Umar bin al-Khaththab radhiyallahu 'anhu di atas.

Sebelum kita mengetahui hal-hal apa saja yang telah menjadi tradisi jahiliyah, terlebih dahulu kita harus mengetahui maksud dari kata jahiliyah dalam pembahasan kita kali ini, jahiliyah adalah kata yang berasal dari bahasa Arab yang secara bahasa bermakna kebodohan, sedangkan yang dimaksud dalam pembahasan kita kali ini bermakna zaman sebelum diutusnya Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam. Jadi, secara keseluruhan maksud dari kata tradisi jahiliyah adalah budaya umat pada zaman sebelum diutusnya Nabi Muhammad salallahu ‘alai wasallam.
Adapun tradisi budaya tersebut di antaranya adalah:

1. Berdoa kepada orang-orang shalih mengharap syafa’at mereka di sisi Allah, dan menjadikan
mereka perantara antara dirinya dengan Allah dalam rangka mendekatkan diri kepada-Nya.
Allah ta’ala berfirman:
“Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada Kami di sisi Allah". (QS. Yunus: 18)

“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan Kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya". (QS. az-Zumar: 3)

Ketika menerangkan ayat ini Syaikh Shalih al-Fauzan mengatakan bahwa tidaklah mereka menyembah orang-orang shalih karena mereka beranggapan bahwa hal tersebut berarti menduakan Allah ta’ala dalam kekuasaan-Nya, akan tetapi hanyalah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah saja, mereka mengatakan: “kami adalah hamba yang berlumur dosa, sedangkan mereka adalah orang-orang shalih yang memiliki kedudukan terhormat di sisi Allah, maka kami berharap dari mereka agar menjadi perantara bagi kami di sisi Allah supaya taubat dan ibadah kami diterima.”

Demikianlah kaum muslimin -yang semoga selalu dirahmati oleh Allah ta’ala- keyakinan yang dimiliki oleh kaum yang diperangi oleh Rasulullah salallahu ‘alai wasallam, kaum jahiliyah. mereka tidak beranggapan bahwa ada yang menciptakan, memberi rizki, menghidupkan, mematikan, mengatur segala urusan selain Allah, akan tetapi mereka hanya meyakini bahwa berhala-berhala, kuburan orang-orang shalih bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah ta’ala.

2. Taklid, berpegang teguh pada ajaran dan kebiasaan nenek moyang padahal salah dan
bertentangan dengan syari’at Islam dalam rangka menolak ajaran Rasulullah.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
“Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". mereka menjawab: "(Tidak), tapi Kami (hanya) mengikuti apa yang Kami dapati bapak-bapak Kami mengerjakannya". dan Apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)? (QS. Luqman: 21)

“Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya Kami mendapati bapak- bapak Kami menganut suatu agama dan sesungguhnya Kami adalah pengikut jejak-jejak mereka." (QS. az-Zukhruf: 23)

Syaikh Shalih al-Fauzan menerangkan: “Dasar pijakan cara beragama mereka bukanlah ajaran dari Allah yang dibawa oleh para utusan-Nya, akan tetapi dasar pijakannya adalah apa yang mereka buat-buat sendiri, taklid buta, walau yang mereka ikuti tidak layak untuk diikuti”.

Dalam ayat ini kita melihat bagaimana mereka lebih mendahulukan dan memilih apa yang ada pada mereka dari peninggalan leluhur dan nenek moyang daripada mengambil kebenaran yang telah dibawa oleh para utusan Allah, demikian pula kita dapati di tengah-tengah kita ketika ada cara peribadatan yang tidak sesuai dengan ajaran yang telah dibawa oleh Rasulullah salallahu ‘alai wasallam, ketika kita bertanya tentang dasar pengamalannya seraya mengatakan: “ya demikianlah sejak dahulu kami melakukannya dan mewarisinya dari orang tua kami terdahulu”, padahal yang demikian itu tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah sallallahu ‘alaih wasallam bahkan bertentangan dengan ajaran beliau namun kita sering mendapati mereka lebih memilih
meninggalkan apa yang dicontohkan Nabi sallallahu ‘alai wasallam dari pada harus meninggalkan ajaran peninggalan leluhur, inilah kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri bahwa ternyata masih ada sebagian tradisi jahiliyah yang diwarisi oleh umat Nabi Muhammad salallahu ‘alai wasallam.

Yang tertulis dalam tulisan ini bukan merupakan pembatasan dalam artian hanya ini tradisi jahiliyah yang terdapat pada umat Islam saat ini, akan tetapi masih banyak tradisi jahiliyah yang sering diamalkan oleh kaum muslimin, padahal hal itu telah dilarang oleh Rasulullah salallah ‘alahi wasallam dan akan membawa kerusakan dalam Islam yang murni. Akan tetapi inilah tradisi ahiliyah yang paling banyak menjangkiti kaum muslimin, bahkan mungkin selama ini ada pada kita atau saudara kita dan tanpa sadar kita telah melakukan perkara jahiliyah, apa bila selama ini tradisi budaya jahiliyah ini ada pada kita semoga Allah memudahkan kita untuk meninggalkannya, dan mengampuninya, namun apabila kita telah selamat darinya semoga Allah ta’ala selalu menjaga kita dari kejelekkan dan hendaknya kita nasehatkan kepada saudara kita yang mungkin masih terjangkit oleh penyakit Jahiliyah ini.

Insya Allah beberapa tradisi budaya jahiliyah yang sering dilakukan oleh umat Islam akan kami paparkan dalam kesempatan yang lain. Wallahu ta’ala a’lam..

(Oleh: Nasihuddin alfaruqi)

0 komentar:

Buletin Terbaru

Radom Post

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS