UNTUK MENDAPATKAN BULETIN AL-IMAN DALAM BENTUK PDF KLIK TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3

Home » , , » NIKMATNYA HUJAN

NIKMATNYA HUJAN

Written By Unknown on Kamis, 14 Februari 2013 | 07.52



Alhamdulillah, hingga saat ini kita masih diberikan nikmat hujan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Dengan air hujan –dengan izin Allah-, bumi menjadi hijau, berbagai tanaman tumbuh subur, air melimpah, manusia dan hewan tidak kesulitan mendapatkan air. Semua itu merupakan karunia dan nikmat dari Allah Yang Esa. Maka itu, hendaklah kita senantiasa bersyukur kepada Allah atas segala limpahan nikmat-Nya dan selalu membasahi lisan kita dengan berdzikir kepada-Nya.

Berhubungan dengan hujan, pada kesempatan kali ini kami akan membahas secara ringkas mengenai beberapa amalan yang disyariatkan seputar hujan, diawali dengan mukadimah singkat yang berkaitan dengan hujan. Semoga bermanfaat.


Hujan Adalah Nikmat

Hujan merupakan nikmat dan rahmat dari Allah subhanahu wa ta'ala, dan airnya suci dan dan dapat mensucikan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: 
“Dia-lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih.” (QS.al-Furqan: 48)

Oleh karena itu, apabila hujan berhenti, kita disyariatkan untuk berdoa:
“Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Ayat di atas juga merupakan dalil akan kesucian air hujan.

Hujan Tanda Kekuasaan Allah

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.” (QS. ar-Rum: 24)

Jika demikian halnya, maka hanya kepada Allah-lah kita menyembah dan berdoa, karena sesembahan yang ada di muka bumi ini selain Allah tidak memiliki apapun. Allah ta’ala berfirman:
“Demikian itulah Allah Tuhan-mu, kepunyaan-Nya-lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan sekiranya mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyirikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui.” (QS. Fathir: 13-14)

Turunnya Hujan Termasuk Ilmu Ghaib

Hanya Allah subhanahu wa ta’ala yang mengetahui waktu turunnya hujan, karenavDia-lah Yang Maha menurunkannya. Maka tidak ada yang bisa mengetahui waktu turunnya hujan atau menghentikannya selain Allah semata. Adapun manusia hanya bisa memperkirakan saja.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34)

Turunnya Hujan Tanda Adanya Hari Kebangkitan

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
“Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh- tumbuhan yang indah. Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dia-lah yang Haq dan sesungguhnya Dia-lah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (QS. al-Hajj : 5-7)

Apabila demikian, maka sudah sepatutnya turunnya hujan kita jadikan sebagai renungan, bahwa kita akan dibangkitkan dan akan diminta pertanggungjawaban atas apa-apa yang kita kerjakan di dunia.

Beberapa Doa Yang Disyariatkan

(1). Doa ketika angin berhembus



اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ عَاجِلاً غَيْرَ آجِلٍ

“Ya Allah! Berilah kami hujan yang merata, menyegarkan tubuh dan menyuburkan tanaman, bermanfaat, tidak membahayakan. Kami mohon hujan secepatnya, tidak ditunda-tunda.” (HR. Abu Dawud dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)

(2). Doa ketika hujan turun

Doa tersebut berbunyi:

اللًّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا


“Ya Allah! Turunkanlah hujan yang bermanfaat (untuk manusia, tanaman dan binatang).”(HR. al-Bukhari)

(3). Doa ketika hujan berhenti

Doa ini sebagaimana telah disebutkan di atas berbunyi:

ِمُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِه

“Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

(4). Doa ketika mendengar guruh

Ketika mendengar guruh disyariatkan membaca doa berikut:

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

“Maha Suci Allah yang guruh bertasbih dengan memuji-Nya, begitu juga para malaikat,
karena takut kepadaNya.” (HR. Malik dalam al-Muwaththa’)

(5). Istisqo’

Istisqo’ adalah meminta kepada Allah ta’ala agar menurunkan hujan ketika suatu negeri dilanda kekeringan yang panjang. Ketika meminta hujan kepada Allah dianjurkan untuk mempebanyak istighfar, karena tidak turunnya hujan dikarenakan banyaknya dosa penduduk suatu negeri.

Di antara doa yang dibaca ketika istisqo’:

Doa pertama:


اللهم أغثنا، اللهم أغثنا، اللهم أغثنا

“Ya Allah! Berilah kami hujan. Ya Allah, turunkan hujan pada kami. Ya Allah! Hujanilah kami,” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Doa kedua:


للَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ، وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ، وَأَحْيِي بَلَدَكَ الْمَيِّتَ

Ya Allah! Berilah hujan kepada hamba-hamba-Mu, ternak-ternak-Mu, berilah rahmat-Mu dengan merata, dan suburkan tanah-Mu yang tandus.” (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh al-Albani)

(6). Doa agar hujan diberhentikan

Doa tersebut berbunyi:



اَللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ عَلَى اْلآكَامِ وَالظِّرَابِ، وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ


Ya Allah! Hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya, Allah! Berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit, perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Penutup

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa musim yang sedang kita lewati adalah musim hujan. Maka itu hendaknya beberapa doa yang telah disampaikan sebelumnya dapat diamalkan dalam keseharian kita. Mengingat doa-doa tersebut tidak terlalu panjang dan tentunya akan sangat bermanfaat bagi siapa saja yang menggunakannya untuk berdoa.

Sehingga hujan yang turun kepada kita membawa keberkahan dan rahmat dari Allah subhanahu wa ta'ala. Demikian pula sebagai sarana untuk senantiasa mengingat Allah ta’ala, karena siapa saja selalu yang mengingat Allah niscaya Allah akan selalu mengingatnya pula.

Terakhir, demikian beberapa hal yang berkaitan dengan hujan dan beberapa amalan yang disyariatkan di dalamnya. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala menganugerahkan taufik-Nya kepada kita semua, agar kita senantiasa dapat bersyukur kepada-Nya dan menjalankan syariat Islam yang begitu mulia ini secara keseluruhan dalam kehidupan sehari- hari. Amin.
[Oleh: Fathurrahman]


0 komentar:

Buletin Terbaru

Radom Post

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS