UNTUK MENDAPATKAN BULETIN AL-IMAN DALAM BENTUK PDF KLIK TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3

Home » , » PINTU-PINTU RIZKI YANG BARAKAH

PINTU-PINTU RIZKI YANG BARAKAH

Written By Unknown on Kamis, 14 Februari 2013 | 07.24




Segala puji hanya milik Allah ‘azza wa jalla. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang tulus mengikuti beliau hingga hari akhir. wa ba’du,

Di antara perkara yang banyak menyibukkan hati kaum muslimin adalah mencari rizki. Sebagian besar kaum muslimin saat ini memandang bahwa berpegang teguh dengan Islam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dapat mengurangi rizki mereka. Bahkan yang lebih parah dan menyedihkan, tidak sedikit dari kaum muslimin beranggapan bahwa untuk mendapatkan kemudahan di bidang materi dan kemapanan ekonomi hendaknya mereka menutup mata dari hukum-hukum Islam, terutama yang berkenaan dengan hukum halal dan haram. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.

Mereka itu lupa atau berpura-pura lupa bahwa Allah subhanahu wa ta’ala mensyari’atkan agama-Nya sebagai petunjuk bagi ummat manusia tidak hanya dalam perkara-perkara kebahagiaan di akhirat saja. Namun Allah ta’ala mensyari’atkan agama ini juga untuk menunjuki manusia dalam urusan kehidupan dan kebahagiaan di dunia.  

Sebagaimana Imam al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

“Sesungguhnya doa yang sering diucapkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah, “Wahai Tuhan Kami, karuniakanlah kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api Neraka”.  (HR. al-Bukhari, no. 6389)

Allah ta’ala dan Rasul-Nya shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak meninggalkan umat Islam tanpa petunjuk dalam kegelapan dan keraguan dalam usaha mencari rizki. Tapi sebaliknya, sebab-sebab mendapat rizki telah diatur dan dijelaskan. Seandainya kaum muslimin mau memahami dan menyadarinya, niscaya Allah ta’ala akan memudahkan mencapai jalan-jalan untuk mendapatkan rizki dari setiap arah, serta akan dibukakan untuknya keberkahan dari langit dan bumi. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini kami ingin menjelaskan tentang berbagai sebab di atas dan meluruskan pemahaman yang salah dalam usaha mencari rizki.

PINTU-PINTU RIZKI


Di antara sebab-sebab diturunkannya rizki antara lain adalah:

Pertama: Bertakwa Kepada Allah


Bertakwa artinya menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan seluruh larangan- Nya. Dengan takwa maka Allah ta’ala akan membuka pintu rizki yang penuh berkah, bukan rizki yang haram yang dilaknat Allah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Sekiranya penduduk negeri-negeri mau beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat- ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”  (QS. al-Araf: 96)

Kedua: Beristighfar (Memohon Ampun) dan Bertaubat Kepada Allah


Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala tentang Nabi Nuh ‘alaihissalam yang berkata kepada kaumnya:

“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohon ampunlah kepada Tuhan-mu’, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”  (QS. Nuh: 10-12)

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah dalam menafsirkan ayat yang mulia di atas berkata:
“Maknanya, jika kalian bertaubat kepada Allah dan meminta ampun kepada-Nya, niscaya Ia akan memperbanyak rizki kalian, Ia akan menurunkan air hujan serta keberkahan dari langit, mengeluarkan untuk kalian keberkahan dari bumi, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, melimpahkan air susu, memperbanyak harta dan anak-anak untuk kalian, menjadikan kebun-kebun yang di dalamnya terdapat macam-macam buah-buahan untuk kalian serta mengalirkan sungai-sungai di antara kebun-kebun untuk kalian. (Tafsir Ibn Katsir, Surat Nuh: 10-12)

Ketiga: Bertawakal


Yaitu berusaha dengan maksimal yang disertai dengan sikap menyandarkan diri hanya kepada Allah ta’ala yang memberikan kesehatan, rizki, manfaat, bahaya, kekayaan, kemiskinan, hidup dan kematian serta segala yang ada. Tawakal ini akan membukakan rizki dari Allah ta’ala, sebagaimana janji-Nya dalam firman-Nya:

“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”.  (QS. at-Thalaq: 3)

Keempat: Gemar Berinfaq


Yaitu infaq yang dianjurkan agama, seperti kepada fakir miskin, menolong orang lain yang kekurangan, membantu masjid, untuk kemaslahatan dakwah, atau untuk agama Allah ‘azza wa jalla.

Infak di jalan Allah inilah yang menjadikan pintu rizki terbuka. Allah subhanahu wa ta’ala berjanji dalam kitab-Nya yang mulia:

“Katakanlah: “Sesungguhnya Rabb-ku melapangkan rizki bagi siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan (siapa yang dikehendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya.”  (Qs. Saba’: 39)

Kelima: Gemar Bersilaturahmi


Yaitu berbuat baik kepada segenap kerabat dari garis keturunan maupun perkawinan dengan lemah lembut, kasih dan melindungi. Silaturahmi ini menjadi pintu pembuka rizki sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam:

“Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan serta diberkahi umurnya) maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahmi.” (HR. Bukhari)

Silaturahmi ini menyangkut pula kerabat yang belum Islam atau yang bermaksiat, dengan usaha menyadarkan mereka, bukan mendukung kemungkaran atau kemaksiatannya. Apabila mereka semakin merajalela dengan cara silaturahmi seperti ini, maka menjauhi adalah yang terbaik, hanya saja hendaknya kita tetap mohonkan hidayah untuk mereka.

Kita memohon kepada Allah agar dibukakan bagi kita pintu-pintu rizki-Nya dari langit dan bumi, rizki yang baik, penuh berkah, bermanfaat bagi kita semua. Dan kita memohon kepada-Nya agar dapat menggunakan rizki tersebut untuk sesuatu yang bermanfaat bagi kita baik di dunia dan di akhirat. Terakhir, semoga Allah memberi hidayah kaum muslimin untuk kembali kepada ajaran Islam yang sesungguhnya yang berdasar kepada al-Qur`an dan as-Sunnah dengan pemahaman as-salaf ash-shalih. Amin.

Oleh: Ginanjar Kawandanu

0 komentar:

Buletin Terbaru

Radom Post

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS