UNTUK MENDAPATKAN BULETIN AL-IMAN DALAM BENTUK PDF KLIK TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3

Home » , , » DIANTARA ADAB BERTAMU

DIANTARA ADAB BERTAMU

Written By Unknown on Kamis, 14 Februari 2013 | 08.20



Agama Islam adalah agama yang sempurna. Islam telah menjelaskan berbagai perkara, sekecil apapun perkara tersebut. Tidak ada kebaikan kecuali telah ditunjukkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Tidak pula ada keburukan kecuali beliau telah melarangnya. Di antara hal yang diperhatikan oleh agama Islam adalah perkara bertamu. Lalu seperti apakah Islam mengaturnya? Pada edisi kali ini akan disebutkan beberapa adab dalam bertamu beserta dalil- dalilnya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian dan menjadi amal shalih bagi penulis. Amin, ya Rabbal ‘alamin.

Adab Pertama: Berniat baik saat bertamu

Saat bertamu hendaknya seorang muslim meniatkannya untuk kebaikan. Seperti berniat untuk menyambung silaturahmi, memperkuat ukhuwah (persaudaraan), penghormatan kepada tuan rumah atau niat baik lainnya. Hal tersebut sebagaimana sabda Nabi: “Semua amal tergantung niatnya, dan bagi tiap-tiap orang akan mendapatkan pahala sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Adab Kedua: Meminta izin dan mengucapkan salam sebelum masuk rumah

Adab ini telah dijelaskan oleh Allah subhanahu wa ta'ala dalam firman-Nya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat”. (Qs. an-Nur: 27)

Adab Ketiga: Segera pulang bila tidak mendapat izin bertamu dari tuan rumah Apabila seorang tamu tidak diizinkan untuk bertamu, maka hendaknya ia segera pulang.

 Karena bisa jadi tuan rumah sedang sibuk dengan suatu perkara dan tidak bisa diganggu. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya: "Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu "Kembali (saja)lah,” maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Qs. an-Nur: 28)

Adab Keempat: Meminta izin dahulu jika mengajak orang lain yang tidak diundang oleh tuan rumah

Bila kedatangannya berkaitan dengan undangan tertentu dan dirinya berkeinginan untuk membawa orang lain yang tidak mendapatkan undangan, maka hendaknya ia meminta izin kepada tuan rumah.
Hal di atas sebagaimana hadits yang diriwayatkan Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Ada seorang laki-laki di kalangan Anshar yang biasa dipanggil Abu Syuaib. Ia mempunyai seorang anak tukang daging. Kemudian, ia berkata kepadanya, “Buatkan aku makanan yang dengannya aku bisa mengundang lima orang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengundang empat orang, yang orang kelimanya adalah beliau. Kemudian ada seseorang yang mengikutinya. Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Engkau mengundang kami lima orang dan orang ini mengikuti kami. Bilamana engkau ridha, izinkanlah ia! Bila tidak, aku akan meninggalkannya.”  Kemudian, Abu Syua'ib berkata, “Aku telah mengizinkannya.”" (HR. al-Bukhari)

Adab kelima: tidak memakan hidangan sebelum dipersilakan dan tidak berlama-lamaan saat bertamu Seorang tamu hendaknya tidak memakan hidangan yang telah disediakan sebelum dipersilakan dan tidak berlama-lamaan dalam bertamu. Jadi, setelah keperluannya selesai, hendaknya ia segera pulang.

Allah subhanahu wa ta'ala telah menjelaskan hal di atas di dalam firman-Nya:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak makanannya! Namun, jika kamu diundang, masuklah! Dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa memperpanjang percakapan! Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi. Lalu, Nabi malu kepadamu untuk menyuruh kamu keluar. Dan Allah tidak malu menerangkan yang benar.” (Qs. al-Azab: 53)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “...Tidak halal baginya (tamu) berlama- lama di tempat kunjungannya sehingga memberatkan tuan rumah.” (HR. al-Bukhari no. 6135) 

Adab Keenam: Mendoakan tuan rumah atas perjamuannya

Di antara adab seorang tamu adalah mendoakan kebaikan dan barokah untuk tuan rumah. Rasulullah telah mencontohkan hal tersebut. Dahulu Setelah Abdullah bin Busr radhiyallahu 'anhu menghidangkan makanan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau berdoa:

اَللّهُـمَّ اغْـفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَبَارِكْ لَهُمْ فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ


“Ya Allah ampuni dosa mereka dan kasihanilah mereka serta berkahilah rezeki mereka.” (HR. Muslim no. 2042)
Atau dengan doa-doa lainnya yang telah diriwayatkan dengan shahih dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seputar permasalahan ini.

Adab Ketujuh: Menjaga sopan santun ketika bertamu

Seorang muslim sejati akan senantiasa menjaga diri untuk tidak melakukan perbuatan atau melontarkan perkataan yang dapat menyakiti hati orang lain. Sebab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan, bahwa “Seorang itu (disebut) muslim apabila kaum muslimin lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR. Muslim)

Maka itu, dalam bertamupun harus menjaga kesopanan diri dan akhlak mulia, serta tidak membuat tuan rumah gerah. Dengan demikian, ia akan merasa senang dan bahagia dengan tamunya tersebut.

Adab kedelapan: Berterima kasih kepada tuan rumah

Selain itu hendaknya sang tamu juga mengucapkan terimakasih kepada tuan rumah atas jamuannya yang baik. Karena Islam memerintahkan hal tersebut. Rasulullah bersabda:
“Barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia berarti ia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR.
Ahmad III/118, lihat: Shahih al-Jami’ no. 6541)

Demikian tadi beberapa adab dalam bertamu yang dapat di bahas pada edisi kali ini. Semoga setelah kita membaca dan memahaminya kita diberi taufik oleh Allah untuk mengamalkannya. Amin.
[Oleh: Slamet Nur Raharjo]

0 komentar:

Buletin Terbaru

Radom Post

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS