Setiap manusia pasti akan mengalami kematian, cepat atau lambat. Dari sekian orang
yang telah meninggal dunia, yang paling berbahagia adalah orang yang tidak tertipu dengan
perhiasan dunia, yang disempurnakan pahalanya pada hari kiamat, dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga. Allah ta’ala berfirman:
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam
surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan
yang memperdayakan. (QS. Ali Imran: 185)
KUBUR PENANTIAN PERTAMA MENUJU KAMPUNG AKHIRAT
Namun, sebelum memasuki kampung akhirat sebagai darul hisab (kampungperhitungan bagi amal), manusia dihadapkan dengan alam barzakh atau alam kubur sebagai
penantian pertama menuju ke sana. Bagi yang selamat di kuburnya, maka kehidupan akhirat
akan lebih mudah baginya. Adapun bagi yang tidak, maka setelahnya akan terasa lebih sulit.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Kubur adalah tempat pertama menuju akhirat. Bila mayit selamat darinya maka setelahnya
akan lebih mudah. Bila tidak selamat darinya maka setelahnya akan lebih berat. (Hadits hasan.
Lihat: Shahih at-Targhib wa at-Tarhib, karya Syaikh al-Albani, no. 3550)
Penantian pertama inilah yang dijelaskan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai
pemandangan yang paling buruk. Ustman bin Affan radhiyallahu 'anhu bercerita bahwa dirinya
pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabada:
Tidak pernah aku melihat pemandangan (buruk) melainkan kubur lebih buruk lagi darinya.
Sehingga hal inilah yang membuat Ustman bin Affan radhiyallahu 'anhu menangis tersedu-
sedu hingga air matanya membasahi jenggotnya. (Shahih at-Targhib, no. 3550)
Kita hanya bisa berusaha dengan beramal shalih dan berdoa kepada Allah agar
dijauhkan dari adzab kubur yang sangat mengerikan dan menakutkan.
BERLINDUNG KEPADA ALLAH DARI ADZAB KUBUR
Maka itu, ada sebuah sunnah, tepatnya sebuah doa, yang telah diajarkan Nabi muliashallallahu 'alaihi wa sallam kepada umatnya agar mereka memohon perlindungkan kepada
Allah azza wa jalla dari adzab kubur.
Suatu ketika al-Bara' bin ‘Azib radhiyallahu 'anhu bercerita: “Kami pernah bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengantarkan jenazah seorang laki-laki Anshar.
Sesampainya kami di makam sementara mayat belum dimasukkan ke liang lahat, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam duduk dan kami pun ikut duduk di sekeliling beliau (dengan
tenang) seolah-olah di atas kepala kami ada burung (yang bertengger). Di tangan beliau ada
sebatang kayu yang beliau gunakan untuk menggores-gores tanah, lalu beliau mengangkat
kepalanya ke langit dan menunduk ke tanah, beliau memandang ke atas lagi dan menunduk ke
bawah hingga tiga kali, kemudian bersabda (sebanyak dua atau tiga kali):
Mohonlah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur. (Hadits shohih riwayat Ahmad, Abu
Dawud, an-Nasa’i, dll. Lihat: Ahkam al-Jana’iz, karya Syaikh al-Albani, no. 105, hlm. 198)
Aisyah radhiyallahu 'anha pernah menuturkan bahwasanya ada seorang wanita Yahudi
yang menemui dirinya lalu menyebutkan tentang adzab kubur, ia berkata kepada Aisyah:
“Semoga Allah melindungimu dari adzab kubur.”
Aisyah radhiyallahu 'anha melanjutkan: “Kemudian aku bertanya kepada Rasulullah
tentang adzab kubur, dan Beliau menjawab: ”Ya, adzab kubur adalah haq (benar ada).”
Ia berkata: “Setelah itu, tidaklah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
mengerjakan shalat melainkan beliau selalu memohon perlindungan (kepada Allah) dari adzab
kubur.” (HR. al-Bukhari & Muslim)
LAFAZH DOA
Berkenaan dengan lafazh doa yang beliau ajarkan kepada kita, maka telah ditunjukkandalam sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang berbunyi:
Apabila seorang dari kalian selesai membaca tasyahud, hendaklah ia memohon perlindungan
kepada Allah dari empat perkara. Ia berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-
Mu dari adzab neraka Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari
kejahatan fitnah al-Masih Dajjal. (Muslim, no. 128 [588])
HUKUM MEMBACA DOA TERSEBUT DALAM SHOLAT
Imam an-Nawawi rahimahullah menjelaskan: “Kesimpulan dari hadits-hadits tentangpembahasan ini, dianjurkan memohon perlindungan dari (empat) perkara tersebut di antara
tasyahhud dan salam.” (Syarh an-Nawawi ‘ala Shohih Muslim, jilid 5, hlm. 85)
Sedangkan Syaikh al-Albani membuat judul di dalam kitabnya Shifat Shalat an-Nabi,
hlm. 182, Wujub al-Isti’adzah min Arba’ qobla ad-Du’a (Wajibnya Memohon Perlindungan
dari Empat Perkara Sebelum Berdoa).
Keluar dari perselisihan yang ada, hendaklah kita merutinkan bacaan doa tersebut
pada sholat kita. Semoga Allah ta’ala memudahkan kita untuk selalu mengingatnya.
KAPAN DOA TERSEBUT DIBACA
Dalam sebuah hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhubahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Apabila seorang dari kalian selesai dari tasyahhud akhir, maka hendaklah ia berlindung kepada
Allah dari empat hal ... (HR. Muslim, no. 130 [588])
Dari hadits di atas dapat kita ketahui bahwa doa tersebut dibaca di dalam sholat
setelah membaca tasyahhud akhir sebelum salam. Dengan kata lain, dibaca antara tasyahhud
akhir dan salam, sebagaimana telah dituturkan an-Nawawi rahimahullah di atas.
an-Nawawi rahimahullah juga berkata: “Hadits ini begitu jelas menerangkan anjuran
membaca doa ini pada tasyahhud akhir, sekaligus merupakan isyarat bahwa pada tasyahhud
awal tidak dianjurkan membacanya.” (Syarh an-Nawawi ‘ala Shahih Muslim, jilid 5, hlm. 87)
BEBERAPA LAFAZH DOA
Perlu diketahui bahwa doa di atas memiliki beberapa lafazh yang sedikit berbedaantara satu dengan yang lain. Ada kata yang dimajukan dan ada yang diakhirkan. Bagi yang
telah menghafal salah satunya, maka tinggal ia amalkan setiap hari di dalam shalat. Namun
bagi yang ingin menghafal beberapa lafazh yang lain, tentu itu lebih baik baginya.
Berikut ini, kami himpun beberapa lafazh doa mohon perlindungan dari adzab kubur
dari dua kitab; Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim. Di sini, kami hanya membawakan enam
lafazh doa saja. Bagi yang ingin mendapatkan beberapa lafazh yang lain, silahkan merujuk ke
kedua kitab tersebut atau kitab-kitab hadits lainnya.
Pertama, Sebagaimana telah kita sebutkan di atas. Yakni sabda Rasulullah:
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur,
dari fitnah hidup dan mati, dan dari kejahatan fitnah al-Masih Dajjal. (Muslim no. 128 [588])
Kedua, lafazh ini juga diriwayatkan oleh Muslim. Berikut bunyi lafazh tersebut:
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur, dan aku berlindung
kepada-Mu dari fitnah al-Masih ad-Dajjal, dan aku berlindung kepadamu dari fitnah hidupdan
mati, ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan hutang. (HR. Muslim no. 129 [589])
Ketiga, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Keempat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, aku berlindung
kepada-Mu dari adzab kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah al-Masih ad-Dajjal, dan
aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan mati. (HR. Muslim, no. 134 [590])
Kelima, Pada riwayat al-Bukhari, doa tersebut disebutkan dengan lafazh:
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur, dari adzab neraka, dari
fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah al-Masih ad-Dajjal. (HR. al-Bukhari, no. 1377)
Keenam, Di riwayat al-Bukhari yang lain, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
menyebutkan lafazh doa tersebut sebagai berikut:
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur, aku berlindung kepada-
Mu dari fitnah al-Masih Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan fitnah mati, Ya
Allah, aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan hutang. (HR. al-Bukhari 832)
PENUTUP
Setelah mengetahui dan menghafal salah satu dari lafazh doa di atas, hendaklah kitasenantiasa membasahi lisan kita dengannya di dalam shalat kita, dengan harapan semoga Allah
mengabulkannya dan melindungi kita dari keempat perkara tersebut.
Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepadamu dari adzab kubur, dari adzab
neraka Jahannam, dari fitnah hidup dan mati, dan dari kejahatan fitnah al-Masih Dajjal.
[M. Sulhan Jauhari]
0 komentar:
Posting Komentar