UNTUK MENDAPATKAN BULETIN AL-IMAN DALAM BENTUK PDF KLIK TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3

Home » , » URGENSI TAZKIYATUN NUFUS (2) (Upaya Membenahi Diri)

URGENSI TAZKIYATUN NUFUS (2) (Upaya Membenahi Diri)

Written By Unknown on Kamis, 14 Februari 2013 | 07.39





Pada edisi sebelumnya, telah disampaikan sebuah tulisan dari Urgensi
Tazikayun Nufus bagian pertama. Pada edisi kali ini, insyaAllah akan disajikan bagian
kedua sebagai kelanjutan dari tulisan sebelumnya. Semoga bermanfaat.

Di antara cara untuk men-tazkiyah nufus adalah sebagai berikut:

(4). Mengingkat Kematian dan tidak panjang angan-angan.

Dalam hal ini Rasulullah shalallahu ‘alahi wasallam bersabda:

Perbanyaklah oleh kalian mengingat pemutus kenikmatan, (yakni kematian). (HR.
Ibnu Hibban no. 2995)
Seorang ulama salaf menuturkan:
Perbanyaklah mengingat kematian, sesungguhnya hal tersebut dapat menghapus
dosa, membuat hidup lebih zuhud, sesunguhnya jika engkau mengingatnya
ketika dalam keadaan kaya maka ia akan menghilangkannya, dan jika engkau
mengingatnya dalam keadaan faqir maka ia akan membuat kamu ridha terhadap
kehidupanmu.

Tidak sedikit dari kaum muslimin yang menyangka bahwasanya penyucian
jiwa tidak ada manfaatnya sehingga mereka mengabaikannya. Bahkan yang lebih
ironis lagi, hati tidak dipedulikan sama sekali. Sehingga hati menjadi hitam pekat
akibat dosa dan maksiat.

Manfaat Tazkiyatun Nufus

Semua amalan yang Allah ta'ala syariatkan mengandung tazkiyatuun nufus.
Di dalamnya terkandung manfaat dan kebaikan yang sangat banyak. Di antaranya

adalah sebagai berikut:

(1). Dicintai manusia

Seorang hamba yang senantiasa memperhatikan masalah sanubari, selalu
menyucikannya dengan amalan yang dapat mendekatkan diri kepada keridhaan-
Nya, maka ia akan memperoleh apa yang ia dambakan, yaitu berupa keridhaan
Rabb-nya Yang Maha Mulia. Hal ini dapat kita simak dari hadits di bawah ini:

Sesungguhnya apabila Allah mencintai seorang hamba, Dia akan memanggil Jibril
dan berkata: ‘sesungguhnya Aku mencintai fulan, maka cintailah ia.’ Jibril pun
mencintainya, kemudian jibril memanggil penduduk langit dan berkata:
‘Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia,’ maka penduduk langitpun
mencintainya, kemudian diletakkan baginya keridhaan (ia diterima) di bumi. (HR.
Muslim no. 6873)

(2). Baiknya Amal Perbuatan

Kemudian di antara faidah-faidah yang dapat dipetik seseorang yang
senantiasa membersihkan hatinya dari noda dosa dan maksiat, ia akan
mendapatkan baiknya amal perbuatannya. Sehingga segala gerak-geriknya
merupakan ibadah kepada Yang Maha Kuasa. Sehingga Allah akan meridhainya, baik
ia di permukaan bumi ataupun ketika ia akan bertemu dengan-Nya, pada hari
dimana harta dan anak tidak dapat menolong dirinya kecuali amalan yang ia tanam
di dunia.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku maka Aku umumkan perang terhadapnya.
Tidaklah seorang hamba mendekatkan dirinya kepadaku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan atasnya. Dan seorang hamba
senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sampai Aku
mencintainya, apabila Aku mencintainya maka Aku-lah yang menjadi
pendengarannya yang ia pakai untuk mendengar, Akulah yang menjadi
penglihatannya yang ia pakai untuk melihat, Akulah yang menjadi tangannya yang
ia pakai untuk memberi, Akulah yang menjadi kakinya yang ia pakai untuk
melangkah, apabila ia meminta kepada-Ku maka pasti Aku kabulkan, apabila
memohon perlindungan maka akan Aku lindungi. (HR. Bukhari no. 6502)

(3). Kehidupan Yang Baik

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. an-Nahl:
97)

(4). Manfaat di akhirat, Masuk Surga dan Melihat Wajah Allah

Adapun manfaat tazkyatun nufus bagi seorang hamba setelah ia berpisah
dengan kehidupan dunia yang fana dan huru-hara hari kiamat mendatanginya, maka
berbagai kemudahan yang akan ia lalui sampai ia masuk ke dalam surga yang penuh
dengan kenikmatan yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga
dan tidak pernah terlintas di hati manusia. Kemudian Allah menambah kenikmatan-
Nya tersebut berupa melihat Wajah Allah Yang Maha Mulia. Allah ta’ala berfirman:

Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir sungai-sungai
di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka
memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk
sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya
dan tempat istirahat yang indah. (QS. al-Kahfi 31)

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman di dalam kitab-Nya:

Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan
tambahannya. (QS. Yunus: 26)
Para ulama diantaranya Syaikh Muhammad Amin asy-Syinqity (wafat 1393 H)
rahimahullah menafsirkan al-Husna adalah surga dan ziyadah adalah kenikmatan
melihat wajah Allah ‘azza wa jalla. (Tafsir Adwa’ul Bayan hal. 40)
Allah ta’ala juga berfirman:

Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhan-nya-
lah mereka melihat. (QS. al-Qiyamah: 22-23)

Ini adalah balasan bagi mereka yang masuk ke dalam surga dari orang-orang yang
senantiasa membenahi diri dan mengevaluasinya. Sebaliknya, bagi orang-orang kuffar yang
jauh dari mentauhidkan Allah ‘azza wa jalla, maka bagi mereka neraka mereka kekal di
dalamnya. Wajah mereka hitam legam, tiada tanda-tanda kebaikan padanya.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

Dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu. Dan ditutup lagi oleh
kegelapan. Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka. (QS. ‘Abasa: 40-42)

Penutup


Demikianlah beberapa amalan yang dapat digunakan untuk membersihkan
hati. Penyebutan amalan di atas tidaklah untuk membatasi. Intinya semua amalan
yang Allah subhanahu wa ta'ala syariatkan semuanya dapat membersihkan hati.
Semoga Allah menjadikan kita di antara hamba-hamba-Nya yang selalu
membersihkan hati sehingga kita menuai keridhaan-Nya. Amin.

[Oleh: Aulia Ramdanu]


0 komentar:

Buletin Terbaru

Radom Post

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS