UNTUK MENDAPATKAN BULETIN AL-IMAN DALAM BENTUK PDF KLIK TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3

Home » » ISLAM ITU INDAH

ISLAM ITU INDAH

Written By Unknown on Sabtu, 09 Februari 2013 | 16.43




Segala puji hanya milik Allah. Sholawat dan dalam semoga tercurah kepada Nabi
Muhammad, keluarga dan para sahabat beliau. Wa ba’du,
Begitu banyak sisi keindahan Islam yang dapat kita rasakan bersama. Begitu banyak
pula pahala yang Allah siapkan bagi hamba-Nya yang menjadikan Islam sebagai agama
baginya. Hanya saja, sisi keindahan Islam yang begitu banyak tersebut mungkin belum
diketahui oleh banyak manusia. Maka itu, simaklah tulisan ringkas berikut, yang menjelaskan
bahwa Islam itu indah.

ISLAM AGAMA FITRAH

Sesungguhnya agama yang diridhai Allah ta’ala hanyalah Islam. Hal ini sebagaimana
dalam firman-Nya:

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19)
Hal ini disebabkan karena Islam merupakan agama yang sesuai dengan fitrah manusia,
sesuai dengan akal sehat dan senantiasa cocok pada setiap masa sampai kapan pun, hingga
datang ketetapan dari Allah ta’ala bagi semua makhluk-Nya, yaitu hari kiamat.
Demikian juga, sebab manusia diciptakan dalam keadaan fitrah, yakni Islam. Rasulullah
n bersabda:

“Tidaklah setiap anak dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah (Islam). Adapun yang
menyebabkannya berkeyakinan Yahudi, Nasrani atau Majusi adalah kedua orangtuanya.”
(Muttafaq ‘alaihi)

ISLAM AGAMA KESELAMATAN

Kata al-Islam terambil dari kata salima–yaslamu yang berarti keselamatan atau aslama–
yuslimu yang berarti berserah diri. Hal ini sesuai dengan sifat asli manusia yang telah
diciptakan Allah ta’ala sejak awal, yaitu mencintai kedamaian dan keselamatan. Hal itu
sekaligus membantah propaganda orang-orang Yahudi dan Kristen yang menjanjikan
keselamatan dan kedamaian bagi para pemeluknya. Karena sesungguhnya kedamaian dan
keselamatan itu hanya ada di dalam agama Islam dan tidak hanya ada di dunia fana ini, namun
hakikat kedamaian dan keselamatan yang senantiasa diharapkan oleh umat manusia adalah
kedamaian, ketenangan, dan keselamatan yang abadi di akhirat kelak, di dalam surga-Nya.
Allah ta’ala berfirman:

“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-
orang Yahudi atau Nasrani". Demikian itu hanya angan-angan mereka yang kosong belaka.
Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar". (Tidak
demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah sedang ia berbuat
kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Rabb-nya dan tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. al-Baqarah: 111-112)

ISLAM AGAMA TAUHID


Selain itu, Islam juga menyuruh agar segala macam peribadatan hanya ditujukan
kepada Allah ta’ala semata, sehingga kedudukan semua manusia sama di hadapan-Nya.
Karena sesungguhnya Allah tidak melihat pada fisik atau harta manusia, namun Dia melihat
pada amal shalihnya. Hal ini sangat sesuai dengan sabda Rasulullah n berikut:

“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa (fisik) dan harta kalian, akan tetapi Dia melihat pada
hati dan amal perbuatan kalian.” (HR. Muslim)
Cukuplah bagi kita satu ayat ini yang menunjukkan bahwa Islam adalah agama tauhid.
Firman-Nya:

“Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan agama
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.” (QS. al-Bayyinah: 5)
Memurnikan agama kepada Allah berarti mentauhidkan-Nya. Sedangkan hanif (lurus)
berarti jauh dari kesyirikan dan kesesatan, serta dekat kepada tauhid dan kebenaran.

ISLAM SESUAI AKAL SEHAT MANUSIA

Agama Islam juga memiliki konsep ketuhanan yang mudah dipahami dan sesuai
dengan akal sehat manusia. Ia tidak mengandung kerancuan dan kebingungan sebagaimana
agama lain yang memiliki banyak tuhan, seperti konsep trinitas yang penuh dengan kerancuan
dan kepalsuan.
Akal sehat manusia pasti mengatakan bahwa keteraturan yang terjadi pada alam semesta
bukanlah suatu kebetulan. Telah dipahami bersama bahwa keteraturan tidak dapat terjadi
dengan banyaknya sesuatu yang mengatur, akan tetapi keteraturan hanya dapat terjadi jika
hanya ada satu Dzat Yang Maha Agung yang mengatur alam semesta tanpa cacat. Allah ta’ala
berfirman seraya membantah penyembahan kepada selain-Nya:

“Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dia-lah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang
mereka seru selain dari Allah itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha
Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Luqman: 30)
Allah ta’ala berfirman pula dalam ayat yang lain:
“Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putra Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "al-
Masih itu putra Allah". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru
perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Allah melaknat mereka, bagaimana mereka
sampai berpaling? Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai
tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) al-Masih putra Maryam, padahal
mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. at-Taubah: 30-31)
Firman-Nya:
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah al-Masih
putra Maryam", Padahal al-Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhan-ku
dan Tuhan-mu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka
pasti Allah mengharamkan baginya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi
orang-orang zhalim itu seorang penolongpun.” (QS. al-Maidah: 72)

ISLAM AGAMA SEMPURNA

Islam dengan berbagai keutamaannya merupakan agama yang menyempurnakan
syariat-syariat yang telah berjalan pada umat-umat sebelumnya. Firman-Nya:

“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam jadi agama bagimu.” (QS. al-Maidah: 3)
Dalam menyikapi ayat yang mulia ini, Imam Malik v berkata dalam kitab Tafsir Ibnu
Katsir dari riwayat Bukhari v dengan perkataan yang diabadikan oleh ulama dan senantiasa
digunakan sebagai dalil penguat dalam membantah orang-orang yang gemar mengadakan
atau mengerjakan hal baru dalam agama. Perkataan itu adalah:

“Dan apa yang tidak dianggap sebagai agama pada hari itu, maka tidaklah pula dianggap
agama pada hari ini. " (Lihat: Tafsir Ibn Katsir pada surat al-Maidah: 3)
Salah satu pelajaran penting yang dapat diambil dari perkataan Imam Malik v di atas
adalah bahwa Islam adalah agama yang paling lengkap, dan kedatangannya berfungsi sebagai
penyempurna dari syariat nabi dan rasul terdahulu.
Di antara bukti yang menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang sempurna
adalah perkataan Abu Dzar al-Ghifarizyang diabadikan oleh Imam ath-Thabrani v dalam
kitabnya al-Mu'jam al-Kabir dari jalan Sufyan bin 'Uyainah v yang redaksinya sebagai berikut:

“Rasulullah n meninggalkan kami sementara itu tidaklah ada seekor burung yang
mengepakkan kedua sayapnya di langit melainkan beliau telah menjelaskan ilmunya kepada
kami. Beliau n bersabda: "Tidaklah tersisa sesuatupun yang dapat mendekatkan (diri) kepada
surga dan yang menjauhkan dari neraka, melainkan telah dijelaskan kepada kalian." (Hadits
shohih. Lihat ash-Shohihah no. 1803)

ISLAM MENGHAPUS DOSA SEBELUMNYA

Di antara keindahan Islam yang lainnya adalah, bahwasanya Islam menghapuskan
keburukan dan dosa-dosa manusia apabila ia mau memeluknya, dan tidak menghapus
kebaikan-kebaikan yang telah dilakukannya sebelum memeluk Islam, namun justru
menetapkan kebaikan itu sebagai amal shalih baginya dan akan dilipatgandakan sampai 700
kali. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah n dalam haditsnya yang shahih, dari sahabat Abu
Sa'id al-Khudri zdalam Shahih al-Bukhari yang berbunyi:

“Apabila seorang hamba masuk Islam lalu baik keislamannya, niscaya Allah akan
menghapus seluruh kesalahan yang pernah dilakukan, setelah itu dibalaslah semua
amalnya, satu kebaikan dilipatgandakan menjadi 10 kali semisalnya hingga bisa mencapai
700 kali. Sedangkan satu kejelekan dilipatgandakan sekali semisalnya, kecuali bila Allah
mengampuninya.” (HR. Bukhari)
Jadi, apabila seorang muslim senantiasa menjaga agamanya dengan baik, dan
bertaubat dari setiap kesalahannya, niscaya Allah ta’ala akan mengampuni dosa-dosanya.
Demikianlah uraian singkat tentang beberapa sisi keindahan Islam. Semoga
bermanfaat. Wallahu ta’ala a’lam.

(Oleh: Dimas Novianto)

0 komentar:

Buletin Terbaru

Radom Post

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS